
Bagaimana Cara Menolak Taaruf dengan Santun dan Sesuai Syariat?
Pendahuluan
Ta’aruf merupakan proses suci dalam Islam untuk saling mengenal calon pasangan hidup dengan batasan syar’i. Namun, tidak semua proses ta’aruf berakhir dengan pernikahan. Dalam beberapa kasus, seseorang perlu menolak tawaran ta’aruf karena belum siap, tidak cocok, atau karena alasan prinsip lainnya.
Namun bagaimana cara menolak ta’aruf tanpa menyakiti hati dan tetap sesuai syariat?
Prinsip Dasar Menolak Ta’aruf
Dalam Islam, menolak ta’aruf bukanlah aib, dan tidak ada kewajiban untuk menerima setiap calon yang datang. Namun, Islam sangat menekankan adab dan akhlak dalam menyampaikan penolakan.
Berikut prinsip utamanya:
- Luruskan niat: bukan karena merendahkan atau meremehkan, tapi karena mencari yang terbaik menurut Allah.
- Jujur dan tidak menyakiti: jujur dengan cara yang baik tanpa menjatuhkan harga diri calon.
- Segera memberi kejelasan: tidak menggantung atau PHP (Pemberi Harapan Palsu).
- Libatkan wali atau pihak ketiga jika perlu, agar lebih netral dan menjaga adab.
Contoh Cara Menolak Ta’aruf dengan Santun
Berikut beberapa contoh redaksi atau kalimat menolak ta’aruf dengan akhlak yang baik:
✅ Jika alasan belum siap menikah:
"Terima kasih atas niat baiknya. Setelah mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh, saya merasa belum siap untuk menjalani pernikahan dalam waktu dekat. Semoga Allah memberikan pasangan terbaik untuk antum."
✅ Jika alasan tidak merasa cocok:
"Setelah melalui proses ini, saya merasa bahwa kita memiliki visi dan prinsip hidup yang berbeda. Saya memutuskan untuk tidak melanjutkan proses ini. Semoga Allah membalas niat baik antum dan menggantikan dengan yang lebih baik."
✅ Jika melalui pihak ketiga:
"Saya sudah mempertimbangkan dengan matang, dan memilih untuk tidak melanjutkan proses ta’aruf ini. Mohon disampaikan dengan baik kepada pihak calon, semoga tetap semangat dan istiqomah."
Hal yang Harus Dihindari Saat Menolak Ta’aruf
- ❌ Menyindir atau menyalahkan kekurangan calon
- ❌ Mengumbar keputusan di media sosial
- ❌ Menggantung atau tidak memberi jawaban
- ❌ Menolak dengan emosi atau kemarahan
Hikmah di Balik Penolakan
Menolak bukan berarti menolak rezeki. Justru dalam proses seperti ini, Allah sedang mengajari kita istikharah, bijak, dan jujur dalam menentukan pasangan. Ta’aruf bukan ajang coba-coba, tapi jalan menuju keberkahan.
Penolakan yang disampaikan dengan hikmah dan santun akan menjadi ladang pahala, bukan hanya menyelamatkan perasaan orang lain, tapi juga menjaga diri sendiri dari hubungan yang tidak sesuai.
Penutup
Menolak ta’aruf adalah bagian dari proses memilih yang Allah izinkan. Selama dilakukan dengan adab, santun, dan penuh rasa hormat, maka insya Allah semua akan tetap dalam ridha-Nya.
“Jangan takut menyampaikan keputusan, selama niatmu benar dan caramu berakhlak.”
Semoga kita semua dimudahkan Allah dalam menemukan pasangan terbaik dan proses ta’aruf yang berkah. Aamiin. 🤲